Friday, October 21, 2016

PAUD, Problematika dan Kendala Pengembangannya (1)

Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD) merupakan upaya untuk melakukan pembinaan yang ditunjukkan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Program pendidikan anak pada usia dini lazimnya dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur baik jalur formal, nonformal, maupun informal.
Sebagaimana dipahami bahwa pendidikan anak pada usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar sekaligus merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik yakni koordinasi motorik dan kecerdasan yang meliputi; daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, kondisi sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) serta bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Perkembangan yang dimaksud adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pemantangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa ( Frida Fidayanti: 2011).
Dalam proses perkembangan yang meliputi perkembangan sikap, perilaku atau keterampilan seyogyanya dimiliki oleh anak sesuai dengan usia atau fase perkembangan-nya. Perkembangan yang lazim dialami oleh seorang anak berkaitan dengan perubahan, persekolahan, pengalaman dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kehidupan hidupnya. Pada usia 0 sampai 6 tahun anak-anak sebenarnya menghadapi sejumlah proses perkembangan dan tahapan aktivitas yang meliputi; (a). aktivitas belajar berjalan; (b). belajar memakan makanan padat; (c). belajar berbicara (d). belajar buang air kecil dan air besar; (e) belajar mengenal perbedaan jenis kelamin; (f). mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis dan (g). belajar untuk membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam serta (h). belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara serta orang lain.
Merespon tahapan perkembangan anak seperti ini oleh karenanya pendidikan anak usia dini merupakan kebutuhan dasar yang diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung perkembangan anak-anak baik secara fisik, psikis maupun perkembangan sosial secara optimal. Diakui bahwa kendala dan hambatan yang dialami baik anak maupun orangtua dalam menghadapi fase perkembangan selama ini relative cukup kompleks dan tidak mudah untuk mengatasinya.Tetapi dengan keyakinan bahwa setiap anak pasti memiliki sisi positif dan mereka bisa berubah kearah yang jauh lebih baik maka segala upaya untuk mengembangkan sikap dan perilakunya harus ditangani secara serius. Dalam kenyataan tidak jarang ditemukan bagaimana sulitnya anak ketika harus memasuki lingkungan baru yakni lembaga pendidikan (PAUD) ia kemudian harus beradaptasi dengan institusi ini. Sikap dan perilaku resisten kerapkali ditemui seperti; seorang anak ketika memasuki ruang belajar dengan menangis dan meronta terus ingin didampingi oleh orang tuanya. Sementara itu anak yang lain tidak bisa berkomunikasi atau bermain dengan teman sebayanya, pendiam, tidak bisa membaca, berhitung dan berbagai jenis kasus lainnya. Namun demikian setelah beberapa bulan mengikuti pendidikan anak-anak ini mulai terbiasa dalam kegiatan dan permainan yang diberikan oleh pengajar atau pendamping sehingga tidak jarang anak-anak semakin enjoy beraktivitas dan bermain pada lembaga pendidikan anak usia dini.

Memperhatikan kenyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa melalui PAUD anak belajar bersosialisasi, menghadapi masalah, belajar mandiri, percaya diri, berinteraksi dengan sesama teman dan sebagainya sebagai modal utama bagi anak untuk memasuki dunia yang lebih kompleks dan luas.oleh sebab itu dalam upaya pembentukan karakter dan kepribadian anak PAUD memegang peranan yang sangat penting dan strategis.

diposting oleh siti-m-s-fisip pada 05 December 2012
http://siti-m-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-67723-Artikel%20Ilmiah-Pendidikan%20Anak%20Usia%20Dini%20(PAUD):%20Problematika%20dan%20Kendala%20Pengembangannya.html

0 komentar :

Post a Comment