Kita pasti sering mendengar istilah temper tantrum atau lebih sering disebut tantrum. Sebenarnya apa ya tantrum itu? Tanya Asri Rahayu mahasiswi Prodi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang, saat melakukan penyuluhan temper tantrum di KB PAUD Kaisah Palembang, Selasa (12/3).
Dijelaskan mahasiswi semester
8 ini, tantrum merupakan reaksi emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol
yang ditunjukkan melalui menangis sambil berteriak atau menjerit, berguling di
lantai, memukul, menendang, dan sebagainya.
“Temper tantrum atau yang
sering kita kenal istilah mengamuk merupakan bagian dari perkembangan emosional
anak, namun tetap harus kita kontrol. Sebenarnya, tantrum ini biasa terjadi
pada anak usia dini (0 - 4 tahun) di mana anak masih membutuhkan bantuan orang
lain untuk mengelola emosinya,” jelasnya.

“Lalu bagaimana cara
menghadapi anak yang sedang tantrum ? Yang perlu diperhatikan pertama kali
adalah apakah anak membahayakan dirinya dan orang lain atau tidak saat
mengalami tantrum ada baiknya berikan ruang dan perhatikan dari jarak dekat.
Tapi, kalau ia berada di ruangan yang penuh barang atau di tempat umum, kita dapat
memangku anak atau memindahkan ke tempat yang lebih aman,” lanjutnya.
Selain itu orang itu sebaiknya
memberikan kesempatan pada anak untuk meluapkan emosinya, perhatikan dari dekat
dan orangtua dapat mengakui/memahami dan membantunya mengenali emosi yang
dirasakan anak. Misalnya, saat anak sedang menangis, orangtua dapat duduk di
dekatnya sambil mengatakan, “Mama/Papa tahu kamu sedang marah sekali ya,” atau,
“Kamu marah/kesal banget ya karena enggak boleh main di luar?,” ucapnya
mahasiswi berparas cantik ini.
Setelah tantrum anak mereda,
orangtua dapat memeluk anak dan kemudian memberikan penjelasan yang logis atau
nasihat. Misalnya, “Kamu marah banget ya saat Papa/Mama larang kamu main ke
luar rumah. Tapi ini sudah sangat sore dan waktunya kamu untuk mandi dan makan.
Dengan cara ini, orangtua membantu anak mengenali emosinya dan mengkaitkan
emosi yang ia rasakan dengan latar penyebabnya. Hal ini menjadi langkah awal
membantu anak mengembangkan kemampuan mengelola emosinya.
Sedang kepala KB PAUD Kaisah
Palembang, Nyayu Ulfa Khoiria menyambut baik penyuluhan temper tantrum yang
dilakukan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang, “Kita berterima kasih dan senang
karena KB Kaisah menjadi lokasi penyuluhan, tadi juga orang tua siswa antusias dan aktif
bertanya, dengan kagiatan ini kita berharap dapat menambah ilmu bagi orang tua
siswa KB Kaisah Palembang,” pungkas wanita berkacamata ini. (*)
0 komentar :
Post a Comment